Subnetting
Diposting oleh Unknown
Anda bisa membuat
multiple logical networks dalam suatu jaringan Class A, B, atau C. Jika anda
tidak melakukan subnet, anda hanya bisa menggunakan satu jaringan/network Class
A, B, atau C network, hal ini sangatlah
tidak lazim.
Tiap-tiap data link
di jaringan harus memiliki Network ID yang unik, dengan node/host pada link tersebut
yang menjadi anggota dari Network tersebut (jaringan yang sama). Jika anda
membagi network utama (Class A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil,
maka anda bisa membuat interconnecting subnetworks (hubungan antar subnetwork
dengan IP routing protocol). Maka masing-masing data link pada jaringan ini
memiliki network/subnetwork ID yang unik.
Untuk melakukan
subnetting alias men-subnet suatu jaringan, perpanjang natural/default mask
dengan bit-bit yang bernilai 1 pada porsi host ID untuk membuat sebuah
subnetwork ID. Contoh sebuah Class C network: 204.17.5.0 dengan natural/default
mask: 255.255.255.0, Anda bisa membuat subnet dengan cara sebagai berikut :
204.17.5.0 - 11001100.00010001.00000101.00000000
255.255.255.224 -
11111111.11111111.11111111.11100000
--------------------------|sub|----
Dengan
memperpanjang MASK menjadi 255.255.255.224, and telah menambahkan 3 bit
bernilai 1 (ditandai dengan “sub”) pada porsi host yang digunakan untuk
membentuk subnet. Dengan 3 bit tersebut, memungkinkan anda membuat 8 subnet.
Dengan sisa 5 bit bernilai 0 untuk host ID, masing-masing subnet memiliki 32 alamat host, dan hanya 30 saja
yang bisa diterapkan/diconfigurasi pada perangkat/device, karena host ID dengan
seluruh bit nya bernilai 1 atau seluruhnya bernilai 0 tidak bisa diterapkan
pada perangkat/device. (Ini sangat penting sekali untuk diingat). Berikut subnet-subnet
yang telah kita buat:
204.17.5.0 255.255.255.224 host address range 1 to 30
|
204.17.5.32 255.255.255.224 host address range 33 to 62
|
204.17.5.64 255.255.255.224 host address range 65 to 94
|
204.17.5.96 255.255.255.224 host address range 97 to 126
|
204.17.5.128 255.255.255.224 host address range 129 to 158
|
204.17.5.160 255.255.255.224 host address range 161 to 190
|
204.17.5.192 255.255.255.224 host address range 193 to 222
|
204.17.5.224 255.255.255.224 host address range 225 to 254
|
Note: Ada
2 cara untuk penulisan MASK. Pertama, seperti diatas, anda menggunakan 3 bit
bernilai 1 lebih daripada “natural/default” MASK
Class C, anda bisa menyatakan alamat-alamat ini memiliki 3-bit subnet MASK.
Kedua, MASK : 255.255.255.224 dapat ditulis seperti:
/27 karena terdapat 27 bit (bernilai 1) yang telah di set pada MASK. Cara kedua
tersebut, dikenal dengan nama Classless Interdomain
Routing (CIDR)-pembahasan berikutnya . Dengan CIDR, satu network dapat ditulis
dengan notasi prefix/length. Contoh, 204.17.5.32/27
sama dengan network 204.17.5.32 255.255.255.224.
Figure 2
Masing-masing
router pada Figure 2 terhubung ke 4 subnetwork, satu diantara subnetwork
terhubung pada kedua router tersebut. Masing-masing router juga memiliki sebuah
alamat IP pada masing-masing subnetwork yang terhubung padanya. Masing-masing
subnetwork bisa men-support sampai 30 alamat IP host.
Lebih banyak
subnets, lebih sedikit alamat host yang tersedia per subnet. Contoh Network
kelas C 204.17.5.0 dan sebuah mask 255.255.255.224 (/27) akan menghasilkan 8
subnets, masing-masing subnet memiliki 32 alamat host ( hanya 30 alamat IP host
yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices). Jika anda menggunakan mask
255.255.255.240 (/28), maka detilnya sebagai berikut:
204.17.5.0
|
11001100.00010001.00000101.00000000
|
255.255.255.240
|
11111111.11111111.11111111.11110000
|
--------------------------|sub
|---
Karena anda
memiliki 4 bit untuk membuat subnet, sehingga anda hanya memiliki 4 bit
(sebelah kiri) untuk alamat host. Jadi dalam hal ini anda dapat memiliki 16
subnet, masing-masing subnet memiliki 16 alamat host ( hanya 14 alamat IP host
yang bisa dikonfigurasi pada
perangkat/devices).
Kita akan coba liat
cara mensubnet untuk Network Kelas B. Jika anda memiliki network 172.16.0.0 ,
maka anda akan segera tahu “natura”l mask-nya adalah 255.255.0.0 atau
172.16.0.0/16. Memperpanjang mask melebihi 255.255.0.0 berarti anda melakukan
“subnetting”. Anda dengan cepat bisa melihat bahwa anda bisa membuat lebih
banyak subnet daripada Network Kelas C. Jika anda menggunakan mask
255.255.248.0 (/21), berapa jumlah subnet dan host per subnet?
172.16.0.0
|
10101100.00010000.00000000.00000000
|
255.255.248.0
|
11111111.11111111.11111000.00000000
|
-----------------|
sub |-----------
Anda menggunakan 5
bit dari “original” bit host untuk subnet. Sehingga anda bisa memiliki 32
subnet (25). Setelah anda menggunakan 5 bit (nilai 1) untuk “subnetting”,
tersisa 11 bit (nilai 0) untuk alamat host. Sehingga anda bisa memiliki 2048
alamat host (211), hanya 2046 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada
perangkat/devices.
Note: Dulu,
terdapat keterbatasan penggunaan “subnet 0″ (semua bit subnet diset ke
Nol/zero). Beberapa perangkat tidak mensupport subnet zero ini. Perangkat Cisco
Systems dapat menggunakan subnet zero ini dengan mengkonfigurasi perintah : ip
subnet zero
Contoh:
Sekarang anda sudah
memahami apa itu “subnetting”, mari kita terapkan ilmu ini. Sebagai contoh,
anda memiliki kombinasi 2 alamat IP /mask, ditulisa dengan notasi “prefix/length”
(length=jumlah bit yang bernilai 1), yang telah dikonfigurasi pada 2
perangkat/device. Tugas anda adalah menentukan apakah kedua perangkat ini
berapa pada subnet yang sama atau berbeda. Anda dapat menggunakan alamat dan
mask dari masing-masing perangkat untuk menentukan subnet dari kedua alamat IP
host/perangkat tersebut.
Perangkat A:
172.16.17.30/20
|
Perangkat B:
172.16.28.15/20
|
Penentuan Subnet untuk Perangkat A:
172.16.17.30
|
10101100.00010000.00010001.00011110
|
255.255.240.0
|
11111111.11111111.11110000.00000000
|
-----------------|
sub|------------
subnet = 10101100.00010000.00010000.00000000 =
172.16.16.0
Penentuan subnet
dengan melakukan sebuah logika “AND” antara subnet mask dan alamat IP host.
Dalam hal ini, Perangkat A berada pada subnet 172.16.16.0.
Penentuan Subnet untuk Perangkat B:
172.16.28.15
|
10101100.00010000.00011100.00001111
|
255.255.240.0
|
11111111.11111111.11110000.00000000
|
-----------------|
sub|------------
subnet = 10101100.00010000.00010000.00000000 =
172.16.16.0
Dari hasil diatas,
disimpulkan bahwa Perangkat A dan Perangkat B berada/memiliki subnet yang sama
, yaitu 172.16.16.0.
0 komentar:
Silahkan komentar nya mas mba kece